
Gunungkidul, 22 Oktober 2025 – Suasana di Hi Loera Edu Farm, Keringan Wetan, Bulurejo, Semin, Gunungkidul, terasa begitu hidup pada Rabu pagi. Sebanyak 200 peserta dari BUMDESMA Piyungan Mandiri LKD Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berkunjung untuk mengikuti kegiatan pembelajaran budidaya dan pengolahan lidah buaya, sekaligus mengenal lebih dekat praktik nyata pengembangan agribisnis modern.
Kunjungan ini menjadi bagian dari program peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. Peserta yang hadir berasal dari berbagai unsur penting, antara lain:
- 
Lurah sekaligus Dewan Penasihat BUMDESMA 
- 
Dewan Pengawas BUMDESMA 
- 
Direktur BUMDESMA beserta jajarannya 
- 
Perwakilan ibu-ibu dari kelompok SPP (Simpan Pinjam Perempuan) se-Kapanewon Piyungan, yang meliputi Kalurahan Sitimulyo, Srimulyo, dan Srimartani 
Tujuan Kunjungan: Meningkatkan Kapasitas SDM dan Wawasan Agribisnis
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pandangan baru mengenai peluang agribisnis di sektor tanaman herbal, khususnya lidah buaya. Peserta tidak hanya diajak belajar cara budidaya, tetapi juga bagaimana mengelola hasil panen agar memiliki nilai ekonomi tinggi dan bisa dipasarkan secara lebih luas.
Lidah buaya selama ini dikenal sebagai tanaman yang memiliki beragam manfaat, mulai dari kesehatan hingga kecantikan. Namun, tidak banyak masyarakat yang mengetahui bahwa lidah buaya juga bisa menjadi komoditas bisnis yang menjanjikan jika dikelola dengan inovatif.
Melalui kunjungan ke Hi Loera Edu Farm, para peserta mendapatkan inspirasi dan wawasan praktis tentang bagaimana pertanian dapat menjadi sektor yang produktif, modern, dan berdaya saing tinggi.
Hi Loera Edu Farm: Pusat Edukasi Pertanian dan Wisata Herbal di Gunungkidul
Hi Loera Edu Farm dikenal sebagai pusat wisata edukasi pertanian yang berfokus pada budidaya tanaman herbal alami seperti lidah buaya dan bunga rosella merah. Konsep yang dikembangkan di tempat ini adalah “belajar sambil praktik langsung di kebun”.
Pengunjung dapat melihat sendiri proses budidaya tanaman herbal dari awal hingga tahap pengolahan. Dengan pendekatan edukatif yang menyenangkan, Hi Loera memberikan pengalaman belajar yang mendalam sekaligus membuka pandangan bahwa pertanian bisa menjadi kegiatan yang kreatif dan bernilai bisnis tinggi.
Selain menyediakan pelatihan dan wisata edukatif, Hi Loera juga mengembangkan berbagai produk olahan lidah buaya, seperti lidah buaya kupas murni tanpa tambahan gula, serta minuman herbal kombinasi bunga rosella dan bunga telang. Produk-produk ini menjadi contoh nyata bahwa hasil pertanian bisa dikembangkan menjadi produk siap jual yang bernilai tinggi.
Rangkaian Kegiatan Kunjungan BUMDESMA Piyungan Mandiri
Kunjungan dari BUMDESMA Piyungan Mandiri disusun dalam beberapa sesi kegiatan yang saling melengkapi, meliputi sesi teori, praktik lapangan, dan pelatihan pengolahan produk.
1. Sesi Teori: Mengenal Potensi Bisnis Lidah Buaya
Kegiatan dimulai dengan penyampaian materi tentang potensi ekonomi lidah buaya dan peluang pasar produk herbal. Peserta diperkenalkan pada berbagai jenis lidah buaya yang dibudidayakan di Hi Loera, serta manfaatnya bagi kesehatan dan industri olahan pangan.
Dalam sesi ini dijelaskan pula bagaimana strategi pemasaran produk pertanian bisa dilakukan secara modern, termasuk penggunaan media sosial dan marketplace sebagai sarana promosi.
2. Sesi Lapangan: Observasi dan Belajar Langsung di Kebun
Setelah sesi teori, peserta diajak berkeliling kebun untuk melihat langsung proses budidaya lidah buaya dan bunga rosella.
Di lapangan, peserta belajar cara menanam, menyiram, dan memelihara tanaman agar tumbuh optimal.
Tim Hi Loera juga memperagakan cara panen yang benar agar tanaman tetap sehat dan produktif untuk masa tanam berikutnya. Banyak peserta yang antusias mencatat dan mengambil foto untuk dokumentasi pembelajaran.
3. Sesi Praktik: Pengolahan Lidah Buaya Menjadi Produk Siap Jual
Bagian paling menarik dari kegiatan ini adalah sesi praktik pengolahan. Peserta diajak mencoba langsung cara mengupas dan membersihkan lidah buaya, kemudian mempelajari bagaimana bahan tersebut bisa diolah menjadi minuman segar dan produk herbal alami.
Selain itu, peserta juga mendapatkan contoh cara pengemasan produk agar terlihat menarik dan higienis, sekaligus memahami aspek penting dalam menjaga kualitas produk agar tahan lama.
Antusiasme Peserta dan Manfaat yang Dirasakan
Selama kegiatan berlangsung, antusiasme peserta sangat tinggi. Banyak dari mereka yang baru pertama kali melihat langsung kebun lidah buaya dalam skala besar dan mengetahui cara pengolahannya secara profesional.
Beberapa peserta menyampaikan bahwa kegiatan ini memberikan wawasan baru tentang potensi ekonomi di sektor pertanian herbal.
Salah satu perwakilan dari kelompok SPP Srimartani menyampaikan kesannya:
“Kami sangat terinspirasi. Ternyata lidah buaya bisa diolah menjadi berbagai produk yang bernilai jual tinggi. Setelah ini kami ingin mencoba mengembangkan usaha serupa di wilayah kami.”
Kegiatan ini juga memperkuat semangat kerja sama antaranggota BUMDESMA dan kelompok perempuan di desa, bahwa usaha kecil bisa tumbuh besar jika dikelola dengan ilmu, inovasi, dan kerja sama.

Pertanian dan Digitalisasi: Peluang Baru Bagi Desa
Selain fokus pada budidaya dan pengolahan, kunjungan ini juga menyoroti pentingnya digitalisasi dalam dunia pertanian.
Hi Loera Edu Farm menekankan bahwa petani masa kini perlu beradaptasi dengan perkembangan teknologi, terutama dalam hal pemasaran digital.
Melalui media sosial seperti TikTok, Instagram, dan Shopee, produk pertanian kini bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Strategi promosi online ini menjadi peluang besar bagi masyarakat desa untuk meningkatkan pendapatan tanpa harus bergantung pada pasar konvensional.
Pesan penting yang disampaikan kepada peserta adalah bahwa pertanian modern tidak hanya berbicara soal menanam, tetapi juga bagaimana menjual. Dengan kreativitas dan kemampuan digital, hasil pertanian dari desa bisa menembus pasar nasional bahkan internasional.
Harapan Setelah Kegiatan
Kegiatan kunjungan dari BUMDESMA Piyungan Mandiri ini diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju kolaborasi yang lebih erat antara lembaga desa dengan pelaku agribisnis lokal seperti Hi Loera Edu Farm.
Melalui kegiatan ini, para peserta diharapkan mampu menerapkan ilmu yang didapat untuk mengembangkan usaha berbasis pertanian herbal di daerah masing-masing.
Hi Loera Edu Farm terus membuka peluang kerja sama dengan instansi pemerintah, lembaga pendidikan, maupun komunitas masyarakat yang ingin belajar pertanian modern dan kewirausahaan berbasis alam.
Dengan pendekatan yang edukatif, praktis, dan inspiratif, kegiatan seperti ini diharapkan mampu menumbuhkan semangat baru bagi masyarakat desa untuk melihat pertanian sebagai sumber penghasilan yang potensial dan berkelanjutan.
Tentang Hi Loera Edu Farm
Hi Loera Edu Farm merupakan pusat wisata edukasi pertanian dan pelatihan agribisnis yang berlokasi di Keringan Wetan, Bulurejo, Semin, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tempat ini menyediakan program pelatihan informal, kunjungan edukatif, dan praktik langsung untuk pelajar, mahasiswa, maupun instansi pemerintah dan swasta.
Hi Loera fokus pada pengembangan tanaman herbal lokal seperti lidah buaya dan bunga rosella, mencakup proses budidaya, pengolahan, serta strategi pemasaran digital.
Selain itu, Hi Loera Edu Farm juga aktif menyediakan sertifikat pelatihan pertanian bagi peserta yang mengikuti kegiatan edukatif secara resmi.
Untuk informasi kunjungan, pelatihan, atau kerja sama, masyarakat dapat menghubungi admin Hi Loera di nomor 085728033803

 
        
Recent Comments